Thursday, January 15, 2015

resume materi perpetaan

PEMETAAN WILAYAH PERTANIAN
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara agraris, dimana data dan  informasi lahan pertanian merupakan elemenpenting untuk pemantauan di bidang pertanian, seperti pola tanam dan kalender tanam, agar perencanaan  pengelolaan pertanian dapat dilakukan tepat sasaran dan bijaksana. Informasi sumberdaya lahan berupa data digital baik tabular maupun spasial merupakan salah  satu data yang menjadi pertimbangan utama para  pembuat kebijakan pada tingkat nasional, provinsi dan  kabupaten dalam menentukan arah pembangunan yang produktif dan berkelanjutan. Oleh karena itu diperlukan  pelayanan informasi sumberdaya lahan yang cepat dan akurat.
Teknologi modern Sistem Informasi Geografi (SIG) dan penginderaan jauh (inderaja) dapat digunakan  untuk mendapatkan data spasial digital dengan cepat  dan akurat, sehingga mampu menjawab masalah  kebutuhan informasi para pemangku kebijakan. Multi konsep dalam inderaja mampu memberikan berbagai  informasi spasial dan multi informasi yang lain (multi spektral, multi sensor, multi spasial, multi waktu, multi polarisasi dan multi tahap. Aplikasi teknologi inderaja  yang multi konsep tersebut dapat dimanfaatkan untuk  memprediksi luas area panen dan produktivitasnya, sehingga tingkat ketersediaan beras nasional dapat  diprediksi tiap musim panen.
teknologi pemetaan
Metodologi inderaja yang banyak menggunakan citra satelit optik, yang digunakan saat ini, seringkali terkendala oleh tutupan awan, terutama pada saat musim hujan. Disamping itu ketergantungan pada data satelit memerlukan biaya yang besar serta lambatnya  pengadaan data sehingga menyebabkan informasi  Teknologi Pesawat Tanpa Awak untuk Pemetaan dan Pemantauan Tanaman dan Lahan Pertanian  (Rizatus Shofiyati) 59 terlambat diperoleh. Pemotretan udara dengan menggunakan pesawat tanpa awak merupakan salah  satu teknologi alternatif untuk mendapatkan data lebih  detil, real time, cepat dan lebih murah.









POLYGON KOMBINASI
Poligon Merupakan kerangka dasar pemetaan yang memperlihatkan posisi horizontal (x,y) antara satu titik relatif terhadap titik yang lain di permukan bumi pada bidang datar
Fungsi Metode Poligon
Untuk penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan jarak dan sudut sehingga membentuk suatu rangkaian sudut titik-titik (polygon)
Poligon Kombinasi
Poligon kombinasi Merupakan  gabungan dua atau tiga dari bentuk-bentuk poligon yang ada
Fungsi Poligon Kombinasi
Ø  Pembuatan Jalur Lintas Atau Jalan Raya
Ø  Saluran irigasi
Ø  Pengukuran titik kontur
Ø  Pembuatan pemukiman






Pemetaan Ekonomi
Pemetaan Neraca dan Valuasi Ekonomi Sumber Daya Pulau Kecil
Pendahuluan
Yang termasuk kategori pulau kecil : Pulau dengan luas kurang lebih 2000 km2 beserta ekosistemnya (UU RI No.17 Tahun 2007). Di dalam ekosistem pulau kecil: Ekosistem laut sangat kuat mempengaruhi habitat daratan serta mempunyai berbagai fungsi ekologi dan ekonomi.
Kawasan Kajian
Kabupaten Pangkajane dan Kepulauan (kab.Pangkep) Kecamatan Liukang Kalmas dan Liukang Tangaya. Luas  :            1. Daratan : 898,29 km2
            2. Lautan  : 11.464,44 km2
Kawasan lautan berada di :
  1. Kecamatan Liukang  Kalmas
  2. Kecamatan Liukang Tangaya
  3. Kecamatan liukang Tupabiring
Banyak pulau : 112 pulau berpenghuni dan 47 pulau tak berpenghuni.



Data dan Metoda
Bahan Materi  yang di gunakan:
  1. Peta Lingkungan Pantai Indonesia skala 1:50.000 (peta dasar).
  2. Citra Satelit land satelit TM tahun 1999, digunakan sebagai sumber data awal.
  3. Data statistik deret masa (data perikanan, data produksi, data harga ikan dan sebagainya) data perikanan Kabupaten Pangkep.
  4. Data sosial ekonomi, mendapat informasi secara langsung (nelayan) berupa data cos (pengeluaran) dan data  pemasukan .
Software yang digunakan  :
1. Software pengolah Citra.
2. Software GIS Arview 3.3
3. Software Arc Pad 6.0.3.
Peta Neraca Sumber Daya Pulau Kecil à 2 interpretasi bagi kedua citra satelit:
Interpretasi visual : sumber daya alam laut seperti terumbu karang, lamun, dan pasir
Interpretasi visual penutup tanah: seperti mangrove, perkebunan, tanah terbiar (lahan kosong), dan hutan tanah kering.
Metode Penilaian Ekonomi
Ò  Data primer :
            Di peroleh dari pengamatan langsung
Ò  Data sekunder :
   Dikumpulkan dari kerajaan tempatan, pejabat perikanan, Badan Statistik Negara, dan lembaga-lembaga terkait dengan bahan-bahan dari data penyelidikan yang pernah dilakukan.


Kesimpulan
*     Diperlukan upaya nyata bagi menjaga keadaan sumber daya alam pulau kecil yang masih baik melalui kesedaran semua stakeholder.
*     Potensi sumber daya pulau kecil di kawasan kajian perlu dikembangkan untuk wisata bahari karena dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan daerah.
*     Kombinasi RS-GIS dan metode penilaian ekonomi boleh membantu kita untuk menganalisis dan memvisualisasikan nilai sumber daya alam pulau kecil.

ILMU UKUR TANAH
METODE PERPOTONGAN KEBELAKANG
            Metode perpotongan kebelakang adalah salah satu cara dalam ilmu ukur tanah, yaitu menentukan suatau titik baru dengan jalan mengadakan pengukuran sudut pada titik yang tidak diketahui koordinatnya.
 Memiliki dua cara perhitungan, yaitu Metode Collins dan Metode Cassini
         Collins
         Cassini
METODE PERPOTONGAN KEBELAKANG
  1. Metode Collins
          a. Buat sebuah lingkaran
          b. Mencari sudut jurusan a ab dan Jarak dab
                    
       
        
METODE PERPOTONGAN KEBELAKANG
c.  Mencari koordinat titik H (dari titik A)





Yh1= Ya + dah.Cos aah
Yh1= Ya + dah.Cos aah
Xh1= Xa + dah.Sin aah
METODE PERPOTONGAN KEBELAKANG
d. Mencari a hc dan g
 e. Mencari titik P

 



METODE PERPOTONGAN KEBELAKANG
Metode Collins
METODE PERPOTONGAN KEBELAKANG
2. Metode Cassini
    a. Menghitung titik R
         Xr = Xa + (Yb-Ya) Cotg a
            Yr = Ya – (Xb-Xa) Cotg a
    b. Menghitung titik S
        Xs = Xc + (Yc-Yb) Cotg b
        Ys = Yc -  (Xc-Xb) Cotg b
    c. Menghitung Sudut Jurusan ars
    d. Hitung N = n +1/n
    e. Menghitung Koordinat Titik P 

METODE PERPOTONGAN KEBELAKANG
Menghitung Titik P
 





METODE PERPOTONGAN KEBELAKANG
2. Metode Cassini








Wednesday, December 3, 2014

Kombinasi warna (band)

Kombinasi Band dalam Citra Landsat dan Kegunaannya

Dalam Pengolahan Citra Digital, dikenal istilah kombinasi saluran (band). Istilah tersebut akan dibahas dalam blog ini sebagai bentuk tugas I Praktikum Pengolahan Citra Digital
Kombinasi Band dalam Citra Landsat dan Kegunaannya
Satelit Landsat merupakan salah satu satelit sumber daya bumi yang dikembangkan oleh NASA dan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Satelit generasi kedua adalah satelit membawa dua jenis sensor yaitu sensor MSS dan sensor Thematic Mapper (TM). Perubahan tinggi orbit menjadi 705 km dari permukaan bumi berakibat pada peningkatan resolusi spasial menjadi 30 x30 meter untuk TM1 – TM5 dan TM7 , TM 6 menjadi 120 x 120 meter. Resolusi temporal menjadi 16 hari dan perubahan data dari 6 bits (64 tingkatan warna) menjadi 8 bits (256 tingkatan warna). Kelebihan sensor TM adalah menggunakan tujuh saluran, enam saluran terutama dititikberatkan untuk studi vegetasi dan satu saluran untuk studi geologi tabel (2.1) Terakhir kalinya akhir era 2000- an NASA menambahkan penajaman sensor band pankromatik yang ditingkatkan resolusi spasialnya menjadi 15m x 15m sehingga dengan kombinasi didapatkan citra komposit dengan resolusi 15m x 15 m.
Tabel: Saluran Citra Landsat TM

Saluran
Kisaran
Gelombang (µm)
Kegunaan Utama
1
0,45 – 0,52
Penetrasi tubuh air, analisis penggunaan lahan, tanah, dan vegetasi. Pembedaan vegetasi dan lahan.
2
0,52 – 0,60
Pengamatan puncak pantulan vegetasi pada saluran hijau yang terletak diantara dua saluran penyerapan. Pengamatan ini dimaksudkan untuk membedakan jenis vegetasi dan untuk membedakan tanaman sehat terhadap tanaman yang tidak sehat
3
0,63 – 0,69
Saluran terpenting untuk membedakan jenis vegetasi. Saluran ini terletak pada salah satu daerah penyerapan klorofil
4
0,76 – 0,90
Saluran yang peka terhadap biomasa vegetasi. Juga untuk identifikasi jenis tanaman. Memudahkan pembedaan tanah dan tanaman serta lahan dan air.
5
1,55 – 1,75
Saluran penting untuk pembedaan jenis tanaman, kandungan air pada tanaman, kondisi kelembapan tanah.
6
2,08 – 2,35
Untuk membedakan formasi batuan dan untuk pemetaan hidrotermal.
7
10,40 – 12,50
Klasifikasi vegetasi, analisis gangguan vegetasi. Pembedaan kelembapan tanah, dan keperluan lain yang berhubungan dengan gejala termal.
8
Pankromatik
Studi kota, penajaman batas linier, analisis tata ruang

Sumber : Lillesand dan Kiefer, 1979 dengan modifikasi)
Karakteristik Data Landsat TM
Data Landsat TM (Thematic Mapper) diperoleh pada tujuh saluran spektral yaitu tiga saluran tampak, satu saluran inframerah dekat, dua saluran inframerah tengah, dan satu saluran inframerah thermal. Lokasi dan lebar dari ketujuh saluran ini ditentukan dengan mempertimbangkan kepekaannya terhadap fenomena alami tertentu dan untuk menekan sekecil mungkin pelemahan energi permukaan bumi oleh kondisi atmosfer bumi.
Jensen (1986) mengemumakan bahwa kebanyakan saluran TM dipilih setelah analisis nilai lebihnya dalam pemisahan vegetasi, pengukuran kelembaban tumbuhan dan tanah, pembedaan awan dan salju, dan identifikasi perubahan hidrothermal pada tipe-tipe batuan tertentu.
Data TM mempunyai proyeksi tanah IFOV (instantaneous field of view) atau ukuran daerah yang diliput dari setiap piksel atau sering disebut resolusi spasial. Resolusi spasial untuk keenam saluran spektral sebesar 30 meter, sedangkan resolusi spasial untuk saluran inframerah thermal adalah 120 m (Jensen,1986).
Citra multi spektral Landsat dengan resolusi spasial 30m memiliki beberapa band yang karakteristiknya berbeda-beda:
1. Band 1 0.45 – 0.52 mm: Band biru ini memiliki informasi yang tinggi terhadap tubuh air jadi sangat sesuai untuk penggunaan lahan, tanah dan vegetasi.
2. Band 2 0.52 – 0.60 mm: Band hijau ini memiliki informasi mengenai vegetasi selain cocok untuk penggunaan lahan, jalan dan air namun sesuai pula untuk diskriminasi dan assesmen vegetasi. Dimana tanaman-tanaman yang kurang sehat dapat diketahui karena absorbsi cahaya merah oleh klorofil menurun atau refleksi pada daerah merah naik sehingga menyebabkan daun berwarna kuning
3. Band 3 0.63 – 0.69 mm: Band merah ini memiliki informasi mengenai perbedaan antara vegetasi dan non vegetasi, misalnya dapat dilihat adanya perbedaan antara vegetasi dengan tanah khususnya pada daerah urban.
4. Band 4 0.76 – 0.90 mm: Band inframerah dekat ini memiliki informasi mengenai varietas tanam-tanaman serta adanya perbedaan antara unsur air dengan unsur tanah, oleh karena itu dapat dilihat garis pantai dengan jelas.
5. Band 5 1.55 – 1.75 mm: Band inframerah gelombang pendek ini memiliki informasi mengenai perbedaan warna antara tanah terbuka dengan objek-objek lain. Band ini sesuai untuk studi kandungan air tanah, air pada tanam-tanaman, formasi batu-batuan dan geologi pada umumnya
6. Band 6 10.40 -12.50 mm: Band inframerah thermal ini memiliki informasi tentang studi kandungan air tanah, serta dapat membedakan kelembaban tanah dan fenomena-fenomena thermal.
7. Band 7 2.08 – 2.35 mm: Band inframerah gelombang pendek ini memiliki informasi mengenai tanah terbuka sama halnya dengan band 5 akan tetapi lebih mengacu pada studi geologi maupun formasi batu-batuan.
Sedangkan untuk band 8 atau sering disebut band pankromatik memilki resolusi spasial 15m. Citra Landsat yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat ortho 14,25m dimana sudah digabungkan antara multispektral dengan pankromatiknya serta kombinasi band yang digunakan hanya band 7, 4 dan 2.
Untuk memudahkan dalam melihat serta menganalisa wilayah yang akan dikaji maka perlu dilakukan penggabungan tiga band (saluran) dari citra satelit Landsat. Penggabungan saluran ini menggunakan format RGB (Red Green Blue) yang nantinya bisa menghasilkan gambar “true color” atau “false color”.
True color adalah gambar yang dihasilkan dari penggabungan band yang hasilnya memiliki warna yang sama dengan yang dilihat mata manusia. Kombinasi yang digunakan untuk menghasilkan image true color adalah RGB (3,2,1). 

true color

Sedangkan gambar false color adalah gambar yang dihasilkan dari penggabungan band yang hasilnya memiliki warna berbeda dengan yang dilihat mata manusia, hal ini disebabkan penggunaan inframerah dalam kombinasi RGB.

false color

Dari kombinasi-kombinasi yang menghasilkan gambar dengan warna yang berbeda ini dapat mempermudah dalam proses klasifikasi tutupan dan penggunaan lahan yang akan dilakukan. Contohnya pada saat ingin mengetahui daerah yang memiliki vegetasi maka bisa digunakan kombinasi RGB (541). Dari kombinasi tersebut akan menampakkan warna hijau sebagai daerah vegetasi.

vegetasi
Berikut adalah beberapa kombinasi band yang digunakan dalam mendeteksi jenis tutupan lahan yang ada pada citra satelit yang digunakan serta penggunaanya untuk pendeteksian tutupan lahan tertentu:
Tabel: Kombinasi Band Serta Penggunaannya
Kombinasi (RGB)
Pendeteksian
R = 4; G = 3; B = 2
Vegetasi
R = 7; G = 3; B = 1
Pemukiman
R = 3; G = 2; B = 1
Lahan terbuka
R = 4; G = 5; B = 7
Air
R = 1; G = 3; B = 5
Awan
Kegunaan Kombinasi Band dalam Citra Landsat salah satunya adalah untuk mendeskripsikan kelas tutupan lahan dengan metode perancangan sebagai berikut
1
Gambar: Langkah-langkah Mendeskripsikan Kelas Tutupan Lahan
2
Gambar: Gambaran Umum dan Cara Kerja Kegunaan Kombinasi Band untuk Mendeskripsikan Tutupan Lahan
Berikut penjelasan gambar diatas:
Proses awal yang harus dilakukan adalah menentukan training piksel untuk tiap kategori tutupan lahan (bagian B). Proses ini bertujuan menentukan acuan untuk pemrosesan piksel lain saat proses klasifikasi. Dalam proses ini juga dilakukan pemberian simbol warna untuk tiap kelas tutupan lahan agar lebih mudah dalam membaca hasil yang diperoleh nantinya. Setelah itu akan diperoleh deskripsi tutupan lahan dengan nama tutupan lahan dan tampilan citra landsat (kombinasi band 432) sebagai berikut.
34
5
6
Tabel: Simbol Warna Tutupan Lahan
8
9
Gambar: Proses Penentuan Training PixelTiap Kategori Tutupan Lahan
Dari proses tersebut akan diperoleh jumlah piksel yang digunakan sebagai training pixel untuk setiap jenis kategori tutupan lahan yang akan digunakan.
Tabel: Jumlah Piksel dalam Training Pixel untuk Tiap Kategori Tutupan Lahan
10

Kombinasi Band Untuk Pengenalan Obyek di Landsat

By Banata, on April 15th, 2013
spectrum4
Hallo semua, untuk kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Landsat, produk citra yang sangat populer, banyak dipakai, mungkin karena gratis jadi bisa didapatkan dengan mudah yah :D

Landsat 7 (ETM+ sensor)
Wavelength (micrometers)
Resolution (meters)
Band 1
0.45 - 0.515
30
Band 2
0.525 - 0.605
30
Band 3
0.63 - 0.69
30
Band 4
0.75 - 0.90
30
Band 5
1.55 - 1.75
30
Band 6
10.40 - 12.5
60
Band 7
2.09 - 2.35
30
Pan Band
.52 - .90
15
Citra khususnya landsat , seperti citra lainnya , tersusun atas beberapa saluran (band), dengan berbasis warna dasar (Merah, Hijau, Biru), kita bisa mengkombinasikan saluran-saluran tersebut pada saluran warna dasar, yang nantinya akan menonjolkan informasi tertentu yang kita inginkan, berikut kombinasi untuk Landsat

Kombinasi 321 :
Kombinasi ini merupakan warna natural sehingga merupakan pendekatan terbaik untuk melihat realitas lanskap. Saluran 3 mendeteksi penyerapan klorofil, saluran 2 mendeteksi reflektan hijau dari vegetasi dan saluran 1 cocok untuk penetrasi air, pada perairan jernih bisa masuk sekitar 25 meter, dengan kata lain kita bisa juga mendeteksi transportasi sedimen di perairan. Saluran 1 juga membedakan tanah dan vegetasi serta tipe tipe hutan.

Kombinasi 432:
Tipikal kombinasi komposit false color seperti di foto udara. Saluran 4 mendeteksi puncak pantulan dari vegetasi, juga membedakan tipe vegetasi, selain itu membedakan tanah dan perairan. Kombinasi ini menampilkan vegetasi berwarna merah, merah yang lebih terang menandakan vegetasi yang lebih dewasa. Tanah dengan sedikit atau tanpa vegetasi antara putih (pasir atau garam) sampai hijau atau coklat tergantung kelembapan dan kandungan organik. Air nampak biru, perairan jernih akan terlihat biru gelap atau hitam sedangkan perairan dangkal atau air dengan konsentrasi sedimen tinggi akan nampak biru muda. Area permukiman berwarna biru kecoklatan .

Kombinasi 453:
Saluran 5 sensitif akan variasi kandungan air, vegetasi berdaun banyak dan kelembapan tanah.  Saluran ini mencirikan tingkat penyerapan air yang tinggi, sehingga memungkinkan deteksi lapisan air yang tipis (kurang dari 1 cm).  Variasi dari kandungan Fe2O pada batuan dan tanah dapat dideteksi, pantulan yang tinggi berarti kandungan yang banyak. Pada kombinasi ini, vegetasi berwarna kemerahan, ketika tanaman mempunyai kondisi kelembapan yang sedikit rendah, tingkat pantulan saluran 5 relatif tinggi, yang berarti semakin banyak warna hijau, sehingga menghasilkan warna oranye. Hijau akan semakin mendominasi ketika pantulan vegetasi semakin rendah di VNIR dan meninggi di SWIR. tanah tanpa vegetasi dan area permukiman akan nampak biru kecoklatan.

Kombinasi 742:
Vegetasi memperlihatkan variasi kehijauan dikarenakan saluran 4 direpresentasikan dengan warna hijau. Saluran 7 sensitif terhadap variasi kelembapan dan khususnya mendeteksi mineral hidro pada setting geologi, contohnya lempung. Saluran ini dapat membedakan berbagai macam batuan dan tipe mineral. Perbedaan asal usul dari berbagai tipe batuan direpresentasikan dengan warna merah menuju oranye dan juga warna yang lebih terang pada warna biru dapat memberikan informasi kepada kita mengenai tanah. Dibandingkan saluran infra merah lainnya, saluran 7 sangat sensitif terhadap radiasi pancaran sehingga dapat mendeteksi sumber panas. Titik hijau terang mengindikasikan vegetasi dan perairan nampak berwarna biru gelap atau hitam. Daerah permukiman berwarna biru gelap atau pink.

Kombinasi 4.5.1 :
Vegetasi sehat terlihat kemerahan, coklat, oranye dan kuning. Tanah mungkin hijau dan coklat, pemukiman putih, cyan, dan abu-abu, biru terang merepresentasikan area yang dibersihkan dari vegetasi dan area kemerahan merupakan vegetasi yang baru tumbuh, atau padang rumput yang jarang. Perairan yang jernih dan dalam akan berwarna hitam, jika perairan dangkal atau mengandung sedimen maka akan terlihat kebiruan atau biru terang. Untuk studi vegetasi, adanya saluran IR menengah menambah sensitifitas untuk mendeteksi variasi tahap pertumbuhan vegetasi, tetapi interpretasi harus hati-hati jika akuisisi data bertepatan dengan hujan. Saluran 4 dan 5 menunjukkan pantulan tinggi untuk area vegetasi sehat. Kombinasi ini sangat berguna untuk membandingkan area terendam dan are bervegetasi merah dengan warna yang berkaitan di saluran 3.2.1 untuk menjamin interpretasi yang benar. Kombinasi ini tidak bagus untuk studi fitur budaya seperti jalan dan landasan pacu.

Kombinasi 7.5.3 :
Kombinasi ini memberikan pembawaan warna seperti natural dan juga kemampuan penetrasi partikel atmosfer, asap dan kabut. Vegetasi tampak kehitaman dan hijau muda ketika musim tumbuh, permukiman berwarna putih, abu-abu, cyan, atau ungu. pasir, tanah dan mineral terlihat dalam berbagai variasi warna. Penyerapan hampir semua di IR menengah adalah di air, es, dan salju memberikan kita batas yang jelas akan garis pantai dan perairan. Salju dan es terlihat biru gelap, dan air berwarna hitam atau biru gelap. Permukaan panas seperti kebakaran hutan dan kaldera gunung api menyerap IR menengah dan terlihat bernuansa merah atau kuning. Aplikasi untuk kombinasi ini adalah monitoring kebakaran hutan. Selama musim pertumbuhan vegetasi muda, 
kombinasi 7.4.2 harus diganti dengan kombinasi ini. Area tergenang banjir akan terlihat biru tua atau hitam, dibandingkan kombinasi 3.2.1 yang memperlihatkan area terendam dangkal sebagai abu-abu dan sulit dibedakan.

Kombinasi 5.4.3 :
Kombinasi ini memberikan pengguna banyak informasi dan kontras warna. Vegetasi sehat berwarna hijau terang, dan tanah berwarna ungu muda. Kombinasi ini menggunakan saluran 5 yang memberikan kita informasi agrikultur. Kombinasi ini memberikan kita informasi berguna mengenai vegetasi, dan banyak digunakan pada aplikasi manajemen kayu dan serangan hama.

Kombinasi 5.4.1 :
Mirp dengan kombinasi 7.4.2, vegetasi sehat akan berwarna hijau terang, kecuali kombinasi 5.4.1 yang lebih baik untuk studi agrikultur

Kombinasi 7.5.4 :
Kombinasi ini tidak melibatkan saluran visibel, memberikan kita penetrasi atmosfer yang terbaik. Pesisir dan garis pantai terdefinisikan dengan baik. Dapat digunakan untuk mencari karakteristik tekstural dan kelembapan tanah. Vegetasi terlihat biru. Jika berkeinginan untuk melihat vegetasi sebagai hijau maka kombinasi 7.4.5 dapat sebagai pengganti. Kombinasi ini dapat berguna untuk studi geologi.

Kombinasi 3.5.1 :
Kombinasi ini memperlihatkan tekstur topografi sedangkan kombinasi 7.3.1 dapat membedakan jenis batuan.
Tipe Penutup Lahan
Kombinasi Saluran Spektral
Perairan
Band 1, 4 & 7 / Band 1, 2 & 3
Permukiman
Band 1,4 & 7
Pertanian
Band 1, 2 & 3
Hutan
Band 1, 4 & 7
Garam
Band 1, 2 & 3
Sisa Vegetasi
Band 1, 4 & 7
Vegetasi teririgasi
Band 1, 4 & 7


DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Spatial Database Analysis Facilities (SDAF). 2013. Laboratorium Analisis Lingkungan Dan Permodelan Spasial Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Handayani, Tuti. dkk. 2013. Modul Praktikum Mahasiswa Membuat Peta Dijital dengan ArcView GIS 3.x. Departemen Geografi FMIPA UI